TIGER.web.id - Shirataki adalah sumber karbohidrat yang terbuat dari umbi tanaman konjak (Amorphophallus konjac).
Bahan pangan ini belakang menjadi asupan populer di kalangan orang yang menjalani diet karbohidrat dan gluten.
Selain itu, shirataki juga memiliki cita rasa netral sehingga mudah disandingkan dengan lauk atau bahan makanan lainnya.
Di Jepang, Tiongkok, sampai Korea, shirataki sudah ribuan tahun digunakan sebagai bahan pembuatan mi, nasi, tahu, jeli, sampai obat tradisional.
Melansir Verywell Fit, bahan makan ini dikenal sebagai pangan ajaib. Pasalnya, mi atau nasi shirataki cenderung minim karbohidrat, lemak, serta kalori.
Terlepas dari nutrisinya, berikut beberapa manfaat shirataki untuk kesehatan:
1. Menambah asupan serat
Dilansir dari Healthline, salah satu keistimewaan shirataki adalah kandungan serat glukomanan.
Serat ini termasuk jenis serat larut yang sangat kental dan bisa menyerap air serta diubah menjadi gel.
Glukomanan seperti busa ajaib, yang dapat menyerap air sampai 50 kali bobot asalnya.
Serat kental glukomanan bisa bertindak sebagai prebiotik. Zat ini bisa memberi makan bakteri baik di usus besar.
Di usus besar tersebut, bakteri melakukan fermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek.
Setelah difermentasi, zat ini bisa membantu melawan peradangan, meningkatkan sistem daya tahan tubuh, dan memberikan manfaat kesehatan lainnya.
2. Bantu menurunkan berat badan
Manfaat shirataki yang sayang dilewatkan salah satunya membantu menurunkan berat badan.
Serat kental dalam mi atau nasi shirataki dapat menunda pengosongan makanan di perut.
Dampaknya, perut jadi kenyang lebih lama dan nafsu makan jadi tidak berlebihan.
Selain itu, serat dalam shirataki dapat memfermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek.
Proses ini merangsang pelepasan hormon usus yang memberikan kode ke tubuh untuk merasa kenyang.
Terlebih, makan glukomanan yang terkandung dalam shirataki juga bisa mengurangi hormon pengontrol rasa lapar ghrelin.
3. Bantu menurunkan kadar gula darah
Glukomaman terbukti membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes dan resistensi insulin.
Karena serat kental menunda pengosongan makanan di perut, kadar gula darah dan insulin naik secara bertahap, seiring penyerapan nutrisi di dalam darah.
Sebuah penelitian membuktikan, penderita diabetes tipe 2 yang makan glukomanan mengalami penurunan penanda gula darah fruktosamin yang signifikan.
4. Dapat menurunkan kolesterol
Penelitian lain menunjukkan, glukomanan dalam shirataki dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
Para peneliti mencatat, glukomanan dapat meningkatkan pengeluaran kolesterol lewat kotoran buang air besar.
Dengan begitu, kolesterol yang terserap ke aliran darah lebih sedikit dan kadar kolesterol bisa lebih rendah.
5. Bisa mengatasi sembelit
Kandungan serat glukomanan dalam shiratake bisa mengatasi gangguan pencernaan seperti sembelit.
Penelitian menunjukkan, serat ini ampuh mengatasi sembelit parah pada anak-anak yang diberi glukomanan.
Untuk mendapatkan manfaat shirataki untuk kesehatan yang optimal, ahli menyarankan untuk mengonsumsi shirataki alami seperti mi dan nasi, bukan dalam bentuk suplemen.
Konsumsi shirataki umumnya aman. Namun, bagi orang yang tidak terbiasa makan serat, dampaknya perut bisa kembung atau memicu buang air besar.
Namun, kondisi tersebut bersifat sementara dan bisa hilang dengan sendirinya setelah perut terbiasa.
Selain itu, penderita diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum makan mi atau nasi shirataki.
Pasalnya, mengonsumsi bahan alami ini bisa memengaruhi pengobatan diabetes.