Jokowi Akan Resmikan Bendungan Temef di NTT Senilai Rp 2,7 Triliun, Berapa Daya Tampungnya?

Jokowi Akan Resmikan Bendungan Temef di NTT Senilai Rp 2,7 Triliun, Berapa Daya Tampungnya?

Tiger.Web.id - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyebut pembangunan Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah rampung. Bendungan terbesar di NTT itu bakal diresmikan Presiden Jokowi pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Corporate Secretary Ermy Puspa Yunita mengatakan Bendungan Temef memiliki luas genangan 297,78 hektare. Bendungan ini terletak di tiga desa pada dua kecamatan, yakni Desa Oenino dengan Desa Pane Utara, Kecamata Oenino, serta Desa Konbaki, Kecamatan Polen.

“Bendungan Temef dapat menampung air hingga 45,78 juta meter kubik,” kata Ermy melalui keteranngan tertulis, Senin, 30 September 2024.

Pembangunan Bendungan Temef, kata Ermy, terbagi dalam empat paket pekerjaan. Paket I digarap oleh Kerja Sama Operasi (KSO) PT Waskita-Bangunnusa. Paket II dan III dikerjakan oleh KSO PT Nindya-Bina Nusa Lestari. AdapunPaket IV digarap oleh KSO PT Waskita-Bahagia-Guntur.

“Anggaran pembangunannya sebesar Rp 2,7 triliun,” ujar Ermy.

Lebih lanjut, Ermy menuturkan, Bendungan Temef juga akan difungsikan sebagai pengendali banjir pada area hilir bendungan. “Bendungan Temef mampu mereduksi banjir di Kabupaten Malaka sebesar 15 persen,” katanya.

Selain itu, Ermy menambahkan, bendungan yang termasuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) ini memiliki keistimewaan. Sebab, Bendungan Temef menjadi bendungan pertama yang menggunakan teknologi digital In Place Inclinometer (IPI) berupa aplikasi. Menurut Ermy, penggunaan teknologi ini memudahkan proses monitoring pekerjaan proyek.

“Proses cetak Riprap Beton pun dilakukan di lokasi proyek. Proses ini sebagai solusi alternatif yang berdampak pada penghematan biaya dan quality control,” ujar Ermy.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumajan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan pembangunan Bendungan Temef disertai pembangunan jaringan irigasi. Sebab, ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang curah hujannya lebih rendah dibanding daerah lain di Indonesia.

“Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Basuki melalui keterangan resmi Kementerian PUPR pada 31 Agustus 2024. Selain pemanfaatan layanan irigasi, bendungan ini diharapkan melayani kebutuhan air domestik masyarakat melalui pembangunan jaringan air baku dan IPA.

Posting Komentar