• Indonesia
  • English
  • 日本語
  • 简体中文
  • Россия
  • हिन्दी भाषा
  • ภาษาไทย
  • اَلْعَرَبِيَّةُ

Joni Pemanjat Tiang Lolos Seleksi, Ikut Pendidikan di Rindam Udayana

Joni Pemanjat Tiang Lolos Seleksi, Ikut Pendidikan di Rindam Udayana

Tiger.Web.id - Yohanes Ande Kalla atau Joni (19), yang sempat viral karena memanjat tiang saat upacara bendera Merah Putih, dinyatakan lulus seleksi bintara prajurit karier (PK) TNI AD. Joni akan menjalani pendidikan di Rindam IX/Udayana.

"(Joni) dapat mengikuti pendidikan calon bintara TNI AD, yang pendidikannya dilaksanakan di Rindam IX/Udayana," kata Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana, Kamis (26/9/2024).

TNI AD mengaku ikut senang karena pendampingan terhadap Joni membuahkan hasil, yaitu lolos seleksi pendidikan bintara. TNI AD juga memberikan bantuan terapi agar postur tubuh Joni memenuhi syarat.

Joni akan melaksanakan pendidikan di Rindam IX/Udayana sesuai dengan asal daerah pendaftarannya dan bergabung dengan calon bintara PK reguler lainnya yang telah dinyatakan lulus seleksi.

"Joni bersama 218 orang rekan lainnya akan melaksanakan Upacara Pembukaan Pendidikan Bintara PK TNI AD TA 2024 yang akan dilaksanakan pada 27 September 2024 di Rindam IX/Udayana selama 5 bulan, dilanjutkan pendidikan kejuruan selama 3 bulan," kata Kapendam IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana.

Dia mengatakan Joni telah mengikuti seluruh rangkaian seleksi bintara TNI AD dan dimasukkan dalam kategori seleksi keahlian khusus. Menurutnya, keberhasilan Joni tersebut merupakan hasil dari kerja keras dan kesungguhannya dalam meraih cita-cita.

"Karena kesungguhan dan semangatnya mengikuti serangkaian tes, didukung bimbingan para pelatih dengan memanfaatkan waktu yang ada, akhirnya dia sampai di tingkat pusat dan dinyatakan lulus dalam penerimaan bintara PK TNI AD Reguler kategori keahlian tahun 2024 di Bandung," kata Kolonel Agung Udayana.

Joni sempat gagal mengikuti seleksi tes bintara PK 2024 karena tidak memenuhi karena syarat tinggi badan. Kini, Joni mendapat kesempatan mengikuti rangkaian tes untuk digali potensi-potensi spesifik lainnya.

Sebelumnya, TNI AD membantu Joni agar dapat lolos tes seleksi pendidikan bintara TNI AD. Joni sempat gagal ikut tes karena tidak memenuhi syarat minimal untuk lolos tes TNI, yaitu 163 sentimeter. Saat itu, tinggi badan Joni 155,8 sentimeter.

TNI mempersilakan pemuda bernama Joni Ande Kala atau Yohanes Gama Marschal Lau itu mendaftar lagi. Joni mengikuti tes masuk TNI lewat jalur calon bintara prajurit karier (caba PK) tahun anggaran (TA) 2024. Berdasarkan informasi di situs TNI AD, tes caba PK TNI dapat diikuti seorang WNI hingga batas usia 22 tahun.

Sejumlah pejabat TNI AD menyatakan akan membina Joni Ande Kala agar dapat lolos tes seleksi TNI. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan ada tiga tes yang harus dilalui untuk masuk TNI yaitu psikotes, mental ideologi, dan kesehatan.

"Jadi, mampu nggak dia (Joni) untuk mengikuti itu? Psikotesnya, mampu nggak nanti? Kalau tentara kan harus bisa mengendalikan stres. Nanti pas lagi tugas di hutan kan memiliki stres, mampu tidak dia mengatasi jangan sampai mengalami gangguan mental sendiri," ujar Maruli, dilansir Antara, Sabtu (10/8).

sumber: news.detik.com

Posting Komentar