• Indonesia
  • English
  • 日本語
  • 简体中文
  • Россия
  • हिन्दी भाषा
  • ภาษาไทย
  • اَلْعَرَبِيَّةُ

2 Sosok dan Sepak Terjang Eks Kader PDIP Dapat Jatah Kursi Menteri-Wamenteri Kabinet Prabowo-Gibran

logo tribunnews.com
tribunnews.com
2 Sosok dan Sepak Terjang Eks Kader PDIP Dapat Jatah Kursi Menteri-Wamenteri Kabinet Prabowo-Gibran

Tiger.Web.id - Dua eks kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal mendapatkan jatah kursi menteri dan wakil menteri (wamentri) dialam Kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).

Mereka adalah Budiman Sudjatmiko dan Maruarar Sirait.

Maruarar mendatangi rumah presiden terpilih Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).

Baca juga: Resmi Ditambah, DPR Bakal Sahkan 13 Komisi di Rapat Paripurna Hari Ini

Terlihat dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Maruarar mengenakan batik lengan panjang, seperti tamu-tamu Prabowo lainnya.

Sementara itu, Budiman Sudjatmiko datang Kertanegara keesokan harinya, Selasa (15/10/2024).

Kedatangan keduanya  terjadi di tengah suasana pemilihan calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan untuk pemerintahan mendatang.

Lantas seperti apa sepak terjang Budiman Sudjatmiko dan Maruarar Sirait?

Maruarar Sirait

Pada 1999, Maruarar Sirait bergabung dengan PDI Perjuangan (PDIP), mengikuti jejak sang ayah.

Maruarar Sirait sempat menduduki beberapa jabatan strategis di PDIP, seperti Wakil Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ketua Bidang PURA DPD PDI Perjuangan, hingga Ketua DPP PDI Perjuangan.

Pada 2004, Maruarar Sirait maju sebagai calon anggota DPR RI melalui PDIP.

Maruarar Sirait lolos dan menjadi anggota Komisi XI DPR RI Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Perbankan hingga 2009.

Pada periode berikutnya, Maruarar Sirait kembali maju sebagai caleg DPR RI.

Maruarar Sirait berhasil lolos ke senayan untuk periode 2009-2014 dan 2014-2019.

Diketahui Maruarar akhirnya memutuskan hengkang dari PDIP lantaran ingin mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Bambang Pacul Ungkap PDIP Terbelah 3 Faksi, Puan Klaim Tetap Solid

Setelah memutuskan hengkang dari PDIP, Ara mengucapkan terima kasih kepada Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, karena telah mengizinkannya berbakti melalui PDIP.

"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi," kata Ara, Senin (15/1/2024).

Budiman Sudjatmiko

Budiman Sudjatmiko merupakan eks aktivis 1998.

Mengutip budimansudjatmiko.net, pria kelahiran Cilacap 10 Maret 1970 ini sempat aktif dalam gerakan mahasiswa saat berkuliah di Fakultas Ekonomi UGM.

Pada tingkat internasional, Budiman terlibat aktif sebagai pengurus Steering Committee dari Social-Democracy Network in Asia (Jaringan Sosial-Demokrasi Asia).

Budiman juga ikut terlibat aktif mempelopori penyusunan Undang-Undang Desa pada tahun 2009.

Ia menjanjikan penyusunan RUU Desa kepada konstituennya saat berkampanye di pemilihan legislatif, yang kemudian diwujudkan dengan kinerja penyusunan RUU tersebut, setelah sebelumnya ide serupa tidak berhasil diwujudkan sejak 2005.

Pada tanggal 11 September 2018, Inovator 4.0 Indonesia dideklarasikan dengan Budiman Sudjatmiko sebagai ketua umumnya, mengutip Wikipedia.

Setelah memutuskan mendukung Prabowo, Budiman dipecat dari PDIP.

Soal pemecatan Budiman, politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus memberikan penjelasan.

Deddy mengatakan surat pemecatan dari PDIP dikirimkan oleh kurir ke alamat rumah Budiman.

PDIP menyebut dalam surat, bahwa pemecatan itu merupakan sanksi organisasi.

Baca juga: Stafsus Sebut Mayoritas Anak Muda Papua Senang dengan Kinerja Satu Dekade Jokowi

"Memutuskan, memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr. Budiman Sudjatmiko, M.A. M.Phil dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," demikian bunyi surat keputusan itu.

Posting Komentar