Tiger.Web.id - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menceritakan asal muasal partainya mendapat 8 kursi menteri. Bahlil menyebut mulanya Golkar hanya mendapat 5 menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
"Nah, bapak-ibu semua, ada cerita, ini Bang Ical (Aburizal Bakrie) ini waktu proses penyusunan kabinet Bang Ical saya berkomunikasi terus dengan Bang Ical, sering saya menelepon. Jatah kita waktu itu kan 5, ya Bang ya? Jatah kita waktu itu 5. Nah saya sekarang karena sudah terjadi, saya buka saja," kata Bahlil dalam sambutannya dalam acara Syukuran HUT ke-60 Golkar di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (21/10/2024).
Bahlil menyinggung sebelumnya pelantikan ada pembicaraan jabatan Ketua MPR diberikan kepada partai sahabat. Sebagaimana diketahui, saat ini MPR dipimpin oleh Ahmad Muzani yang merupakan Sekjen Partai Gerindra.
"Jatah kita 5 kemudian waktu itu MPR dikonsesuskan untuk diberikan kepada partai sahabat kita yang memenangkan pilpres. Kita kan nggak bisa lawan Presiden Pak, kalau kita lawan Presiden repot kita semua kan," kata dia.
Baca juga: Rombongan MPR Sambangi Eks Wapres Try Sutrisno Antar Undangan Pelantikan Prabowo-Gibran
Bahlil menyebut saat itu Golkar melakukan gaya politik Ical, yakni ada sesuatu yang diambil maka pihaknya meminta unsur yang lain. Bahlil juga berupaya tak mengurangi jatah kursi Golkar.
"Maka kemudian kita melakukan komunikasi politik ala Bang Ical, ini diambil tapi kita juga minta, yang lain. Waktu itu saya diangkat 5 itu katanya termasuk ketua umum, saya bilang 'Kalau saya jadi Ketua Umum Golkar kemudian jadi menteri mengambil jatah Ketum Golkar berarti saya tidak memboboti Golkar, tapi saya kemudian mengurangi jatah Golkar'. Saya nggak mau," ujar Menteri ESDM ini.
Bahlil mengatakan menteri untuk Golkar lalu bertambah menjadi 7. Hal ini diambil dari negosiasi posisi Ketua MPR dan bobot ketua umum yang semestinya dibedakan.
"Harusnya saya punya jatah 1 di luar Partai Golkar, itulah kemudian cerita kenapa Golkar dapat 6 tambah 1 jadi 7 awalnya. Jadi MPR-nya kita kasih tapi kita ambil 1 lagi jadi 7 (menteri)," ujar Bahlil.
"Nah, Alhamdulillah Pak Menko, Pak Airlangga, juga dengan kualitas yang sangat luar biasa dan dibutuhkan oleh negara," tambahnya.
Bahlil mengatakan saat itu Aburizal Bakrie juga kerap memastikan apakah posisi Golkar sudah aman di pemerintahan. Disebut tambahan 1 menteri lagi menjadi 8 berkat tangan Ketum Golkar sebelumnya Airlangga Hartarto.
Baca juga: Keponakan Prabowo Lanjut, Ini 3 Wamen Sri Mulyani
"Ya 3-4 hari kemudian Bang Ical menelepon saya. Malam, pagi, siang 'Pastikan Lil', saya bilang 'Bang nggak perlu dipastikan, barang ini Insyaallah jadi' karena beliau punya kualitas yang baik kok," tutur Bahlil.
"Dan Alhamdulillah jadi menjadi 8. Jadi tadi saya pikir ini adalah sebuah kesempatan yang baik untuk kita mengabdi kepada pemerintahan," imbuhnya.