Tiger.Web.id - Banyuwangi,Komitmen yang kuat dari Calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani- Mujiono, terkait keberagaman dan upaya untuk terus memajukan Banyuwangi membuat kalangan umat Hindu menyatakan satu komando memenangkan pasangan calon nomor urut 1 tersebut.
Pernyataan dukungan itu disampaikan dalam acara simakrama (silaturahmi) bersama Cawabup Mujiono di Muncar, Kamis (10/10). Ipuk juga menyapa umat Hindu melalui sambungan video conference.
Simakrama dengan umat Hindu ini dihadiri para tokoh dan organisasi bernafaskan Hindu. Seperti pecalang, peradah dan lainnya. Mereka datang dari 17 kecamatan di Banyuwangi.
Baca juga: Soal Isu Golkar Dapat 7 Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Waketum: Kalau Benar, Alhamdulillah
Dukungan ini karena melihat kepemimpinan Ipuk berhasil menjaga tren kemajuan dan pembangunan Banyuwangi, meski hanya memimpin tak sampai 4 tahun, itu pun dua tahun di awal terkena dampak pandemi Covid-19.
"Program dari Bu Ipuk juga banyak dirasakan menfaatnya bagi umat Hindu khususnya. Ini harus dilanjutkan. Bu Ipuk juga punya komitmen kuat menjaga keberagaman, menjaga saling toleransi sehingga semua umat beragama hidup rukun di Banyuwangi," kata tokoh Hindu yang juga Ketua PHDI Kabupaten Banyuwangi, Sardiyanto.
Salah satu program yang dirasakan umat Hindu di antaranya insentif bagi guru pasraman dan dukungan mobil operasional.
Selain itu, menurut Sardiyanto, pihaknya juga merasakan pembangunan infrastruktur menuju pura.
Dukungan umat Hindu menjadi spirit bagi paslon Ipuk-Mujiono. Mujiono mengatakan dengan kerukunan, Banyuwangi bisa tumbuh lebih baik lagi.
Baca juga: Jika Menang Pilgub Jakarta, Pramono Janji Beri Bantuan Usaha dan Pelatihan Kerja untuk Disabilitas
"Kerukunan antar umat beragama menjadi modal bagi pembangunan Banyuwangi," tutup mantan Sekretaris Daerah Banyuwangi tersebut.
Sementara itu, Calon Bupati Banyuwangi nomor urut 2, Ali Makki Zaini alias Gus Makki mendapat gagasan baru. Gagasan itu adalah tempat jual-beli sepeda motor yang terintegrasi dengan Samsat. Ide itu muncul saat menemui puluhan anggota Persatuan Dagang Sepeda Motor atau PDSM Genteng.
Pertemuan tatap muka tesebut dikemas dalam bincang santai sembari menikmati kopi di warung-warung setempat, Sabtu (12/10).
Baca juga: China Vs Indonesia: Pengamat Sebut Qingdao Bukan Hambatan Garuda
Ketua PDSM Genteng, Mad Judi mengatakan, bahwa masyarakat di Kecamatan Genteng menginginkan adanya perubahan. Khususnya yang berkaitan dengan tempat usaha mereka, agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat yang lebih luas lagi.
"Untuk yang berkaitan dengan PDSM kami ingin dapat terhubung dengan Samsat dan lain sebagainya. Jadi lebih mudah ngurus surat-suratnya," cetus pria yang akrab dipanggil Judika itu.
Untuk mendukung terobosan tersebut, lanjutnya, para pelaku usaha jual-beli sepeda motor serta UMKM juga menginginkan adanya lahan yang permanen, sehingga kedepan PDSM dapat terintegrasi dengan pelayanan Samsat.
Setiap harinya, lanjut Judika, pedagang sepeda motor di PDSM Genteng mencapai 100 orang anggota aktif. Jika dihitung seluruhnya dengan simpatisan dari wilayah Jember dan Bondowoso, terdapat 200 lebih pelaku usaha.
"Perhari rata-rata 10-15 unit. Kalau di hari Sabtu bisa 50-100 unit sepeda motor terjual, apalagi PDSM Genteng juga didukung pelaku UMKM,” ujar Judika.
Sementara itu, pasangan Ali Ruchi ini merespon positif gagasan yang tercetus dari kalangan pedagang sepeda motor di PDSM Genteng tersebut. Tenyata, mereka memiliki kepekaan sebagai warga negara untuk taat membayar pajak melalui Samsat.
"Jika ditakdirkan, doakan kami sanggup membangun tempat permanen untuk teman-teman PDSM. Gimana caranya nanti jual beli enak, ngopinya juga enak, syukur-syukur bisa mengurus keperluan STNK di tempat itu juga. Sehingga nggak ada lagi transaksi yang tertunda hanya gara-gara STNK-nya mati," tutup Gus Makki. (hoa/gol)