Kerasnya Prabowo di Rapat Kabinet Perdana

merdeka.com

Tiger.Web.id - Wajah Presiden Prabowo Subianto serius. Suaranya lantang. Dia meminta jajaran menteri yang tidak setuju dengan program makan siang gratis yang kini berganti menjadi makan bergizi gratis keluar dari pemerintahan. Tak ada tawar menawar. 

Program makan bergizi gratis rencananya mulai dilaksanakan pada 2 Januari 2025. Program ini digelar serentak secara nasional. Meskipun hingga saat ini belum ada kepastian harga satu porsi makanan bergizi gratis.

“Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintah yang saya pimpin," tegas Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden, Rabu (23/10).

Prabowo meminta Kepala Badan Gizi Nasional dan seluruh Kementerian/Lembaga mulai bergerak cepat. Pelaksanaan program makan bergizi gratis diharapkan tepat sasaran dan terukur. 

“Jangan takut dengan kesulitan," kata Prabowo.

Ancam Copot Menteri Berkinerja Buruk

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 2 Januari, DPR Sarankan Fokus Sasar Anak TK hingga SMP

Tak hanya program makan bergizi gratis, Prabowo berbicara keras saat meminta para menteri tak main-main dalam menjalankan tugas. Dia mengancam bakal mencopot menteri yang kinerjanya buruk.

"Tidak ada orang di sini yang kebal. Yang tidak patuh, tidak bekerja keras untuk bangsa dan negara dan rakyat, saudara saya beri wewenang, copot, suruh tinggal di rumah saja dari pada bikin susah kita," tegas Prabowo lagi.

Prabowo menyinggung pejabat yang sering membuat hal menjadi sulit. Dia meminta agar menterinya tidak ragu memberi pelayanan terbaik untuk rakyat.

"Bahkan ada yang mengatakan kalau bisa dibikin sulit kenapa dibikin mudah, ini saya minta menteri menteri sekarang mari kita lebih berani, tidak ragu ragu untuk memberi pelayanan terbaik untuk rakyat kita," ujar Prabowo.

Prabowo juga tidak segan untuk mengganti pejabat-pejabat di instansi pemerintahan jika kinerjanya buruk. Dia mengingatkan menteri tidak ragu-ragu melapor jika bawahannya tak becus dalam bekerja. 

Baca juga: Zita Anjani Disebut Bakal Jadi Wamen Pariwisata di Kabinet Prabowo

“Kalau Anda tidak puas dengan pejabat-pejabat di bawah Anda, laporkan, kita segera ganti. Begitu banyak orang yang mau mengabdi," ucap Prabowo.

Minta Kurangi Perjalanan Keluar Negeri

Prabowo kemudian meminta kepada seluruh menteri untuk mengurangi kegiatan bersifat seremonial hingga perjalanan luar negeri. Dia meminta hal kurang efektif dikurangi.

Baca juga: Jelang Dilantik, Prabowo Ungkapkan Syukur ke Semua Presiden dari Soekarno hingga Jokowi

"Saya minta detail kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri, mohon dikurangi," ujar Prabowo.

Prabowo juga meminta jajaran menterinya untuk kembali menelusuri alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan mempelajari kembali Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA).

Jangan Bangga Jadi Anggota G20

Prabowo mengingatkan menterinya jangan berbangga diri lantaran Indonesia menjadi anggota G20. Padahal, rakyat di Tanah Air masih banyak yang miskin dan lapar.

Menurutnya, cara untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan adalah peningkatan kualitas manusia. Prabowo berkomitmen dengan meningkatkan anggaran pendidikan di 2025 sebesar 25 persen dari APBN.

“Mencerdaskan kehidupan bangsa mutlak, pendidikan bagi kita adalah prioritas yang sangat tinggi. Saya kira ini terlihat komitmen kita terhadap pendidikan,” terangnya.

Baca juga: Ahmad Luthfi Sebut Menerima Dua Perintah Prabowo Subianto di Jawa Tengah untuk 5 Tahun ke Depan

Selain itu, Prabowo juga mengingatkan peran Indonesia di dunia. Dia menegaskan, Indonesia akan terus membela negara-negara yang kemerdekaannya direnggut dan masih terjajah.

“Kita juga hadir dalam pergelokan ataupun interaksi dunia, dimana kita harus selesai membela kemerdekaan bangsa-bangsa. Dan karena itu, mau tidak mau, Indonesia harus kuat,” tutupnya.

KABAR TERKAIT

Posting Komentar