Tiger.Web.id - Presiden Prabowo Subianto angkat bicara terkait banyaknya menteri dalam kabinet yang ia pimpin. Sebagai catatan, jumlah menteri di Kabinet Merah Putih yang baru saja dilantik beberapa hari lalu mencapai 48 orang. Jumlah ini jauh lebih banyak dari kabinet di pemerintahan sebelumnya yang hanya 34 menteri.
"Jumlah anggota kabinet kita sebanyak 48 menteri, juga ada badan-badan yang sangat strategis, ini memang lebih banyak dari pemerintah-pemerintah sebelumnya. Jumlah ini saya sadari memang bisa dianggap tergolong besar, tapi memang bangsa kita bangsa yang besar. Kita tidak dapat pungkiri bahwa kita negara keempat terbesar di dunia dari jumlah penduduk," kata Prabowo dalam arahannya saat sidang perdana Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Prabowo menyebut wilayah Indonesia tak jauh berbeda dengan gabungan 27 negara Uni Eropa. "Kita satu negara, mengelola(Uni) Eropa itu membutuhkan 27 menteri keuangan, 27 menteri pertahanan, 27 menteri dalam negeri," ujarnya.
Baca juga: Rombongan MPR Sambangi Eks Wapres Try Sutrisno Antar Undangan Pelantikan Prabowo-Gibran
Menurut dia, jumlah menteri yangbanyak itu tidak jadi masalah, yang penting bisa bekerja dengan efisien dan tidak bekerja dengan seenaknya. "Saya minta Menteri Keuangan, saya minta semua Menko, saya minta semua Menteri, telusuri lagi alokasi APBN. pelajari lagi DIPA, pelajar lagi," tegas Prabowo.
Dalam Kabinet Merah Putih, terdapat 48 menteri dan 56 wakil menteri. Kabinet baru ini disebut-sebut sebagai kabinet paling 'gemuk' sejak Orde Baru hingga Reformasi.
Dalam sejarah Indonesia, jumlah menteri dalam kabinet mengalami naik turun. Di Era Soekarno pernah ada masa di mana kabinet berisi 132 menteri dan pejabat setingkat menteri. Adapun kabinet Era Orde Baru yang dipimpin Soeharto memiliki jumlah menteri sekitar 24 hingga 44 orang.
Jumlah menteri terbanyak ada di era Kabinet Dwikora II (bertugas sejak tanggal 24 Februari 1966 sampai 28 Maret 1966) yang terdiri dari 86 kementerian/lembaga yang diisi oleh 132 orang. Termasuk di dalamnya beberapa orang mengisi pos yang sama seperti Pemeriksa Keuangan Agung Muda (empat orang) dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Gotong Royong (empat orang).