Prabowo Boyong Menteri ke Akmil Magelang, Akankah Efektif Bangun Bonding?

kompas.com

Tiger.Web.id - Presiden Prabowo Subianto bakal membawa semua anggota Kabinet Merah Putih ke Lembah Tidar di dalam kawasan Akademi Militer (Akmil) di Magelang, untuk diberikan pembekalan.

Menurut Prabowo, Magelang merupakan tempat yang pas karena salah satu pusat perlawanan terhadap penjajah. Oleh sebab itu, dia ingin semangat keberanian tersebut bisa diadopsi oleh para anggota kabinetnya ke depan.

“Daerah Magelang merupakan suatu sentra perlawanan kita terhadap penjajah mulai ratusan tahun dikenal sebagai dearah perjuangannya Pangeran Diponegoro di antara lima gunung itu,” kata Prabowo dalam rapat kabinet perdana di Istana Negara, Rabu (23/10/2024)

Baca juga: Rachmat Pambudy Ungkap Cerita Ditunjuk Prabowo Jadi Kepala Bappenas

“Saya kira cukup membawa suatu aura tradisi keberanian, tradisi heroisme, tradisi cinta Tanah Air,” ujar eks Menteri Pertahanan (Menhan) itu melanjutkan

Menanggapi rencana Prabowo tersebut, pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi menyebut, pemilihan lokasi di Akmil Magelang memang terlihat dari karakter Prabowo Subianto.

“Beliau adalah seorang militer yang percaya betul bahwa bonding, disiplin, keterikatan itu paling ideal itu dalam komunitas namanya militer yang dikenal melalui semangat korsa,” kata Airlangga dalam program Obrolan Newsroom Kompas.com, Rabu (23/10/2024).

Meskipun, Airlangga berpandangan bahwa ada dua dimensi yang sama-sama kuat dalam diri seorang Prabowo Subianto, yakni dimensi intelektual dan militer.

Dua dimensi tersebut, menurut Airlangga, yang membuat Prabowo membekali para calon pembantunya dengan ilmu dari para profesor internasional di Hamalang. Lalu, akan membawa semua anggota kabinet ke Akmil di Magelang.

Hanya saja, dia menyebut bahwa efektivitas dari pembekalan tersebut akan tergantung dari para anggota kabinet itu sendiri.

Baca juga: PAN: Sekali Prabowo 2014, Setia Prabowo 2024!

“Nah, persoalannya adalah kembali apakah menteri, wakil menteri dan yang lain sebagainya itu siap enggak menyamakan frekuensi dengan arahan-arahan Pak Prabowo,” ujarnya.

Menurut Airlangga, butuh proses untuk menciptakan keterikatan hingga membentuk kabinet yang disiplin dan memiliki wawasan ke depan.

“Meskipun kehendaknya, intensinya Pak Prabowo adalah membuat suatu kabinet yang satu sisi memiliki orientasi ke depan, kosmopolit, dimensi paham kondisi domestik, internasional kemudian melayani rakyat,” katanya.

“Di sisi yang lain juga memiliki semangat disiplin dan sesuai dengan komando dari atasan seperti Pak Prabowo,” ujar Airlangga melanjutkan.

Selain itu, Airlangga mengatakan, keterikatan juga ditentukan dari interaksi yang terbangun selama melakukan kerja bersama.

Baca juga: Prabowo Minta Todotua Benahi Investasi, Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

“Proses kebersamaan itu kan panjang prosesnya. Apakah cukup dengan empat hari itu terbangun. Itu nanti kita lihat dan itu sangat ditentukan pada interaksi yang berlangsung di kabinet antara Pak Prabowo dengan para pembantunya nanti,” katanya

Sebagaimana diketahui, semua anggota Kabinet Merah Putih bakal menjalani retret selama lebih kurang empat hari di Lembah Tidar kawasan Akmil Magelang, Jawa Tengah.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon sebelumnya mengatakan bahwa retret tersebut tidak hanya bertujuan untuk memperkuat kerja tim dalam kabinet, tetapi juga memperdalam program kerja.

"Ya terutama bagian dari upaya untuk memperkuat team work dari Kabinet Merah Putih, sekaligus juga untuk memperdalam lagi sejumlah program, rencana, dan target ke depan," kata Fadli Zon usai mengikuti sidang kabinet Merah Putih perdana, di Istana Negara, Jakarta, Rabu.

Dalam acara tersebut, semua anggota kabinet bakal diperlakukan sama. Hanya saja, belum diketahui detail mengenai rundown retret tersebut.

KABAR TERKAIT

Posting Komentar