Tiger.Web.id - Meutya Hafid dinilai sebagai sosok tepat untuk membawa Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) menuju transformasi penguatan keamanan siber di Indonesia.
Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS), Anthony Leong, menjelaskan, ekspektasi itu layak disematkan kepada Meutya lantaran memiliki pengalaman di media massa dan politisi.
"Pengalaman beliau sebagai jurnalis memberikannya kemampuan berkomunikasi yang kuat dan pemahaman mendalam tentang informasi publik. Di sisi lain, latar belakang politiknya memperkuat kapasitas kepemimpinan dalam menyusun dan mengimplementasikan kebijakan digital nasional," kata Anthony dalam keterangannya, Jumat (25/10/2024).
Menurut Anthony, penguatan keamanan siber harus dilakukan demi menghindari kebocoran data karena aksi peretasan, seperti yang sempat terjadi sebelumnya.
Transformasi tersebut hanya bisa terjadi jika para pemangku jabatan mampu mengambil kebijakan yang cepat dan tepat demi memperkuat keamanan siber.
Tidak hanya itu, dia menilai kebijakan tersebut juga harus disosialisasikan Kemenkomdigi kepada masyarakat agar publik mendapatkan literasi digital yang cukup tentang keamanan siber.
"Selain itu, Kemenkomdigi harus menekankan pentingnya inovasi baru untuk memastikan Indonesia dapat bersaing dalam ekonomi digital global," ujar Anthony.
Selain penguatan keamanan, dia menilai pemerintah juga perlu memperkuat infrastruktur digital hingga pelosok daerah, demi tercapainya sistem pemantauan yang merata.
Pemerataan infrastruktur juga harus beriringan dengan penguatan pertahanan sistem siber di daerah.
Baca juga: DPR Dukung Penangguhan Penahanan Guru Honorer yang Dituduh Aniaya Anak Polisi di Konawe Selatan
Hal tersebut penting untuk dilakukan mengingat seluruh aktivitas masyarakat saat ini semakin bergantung dengan internet.
Seluruh pencapaian tersebut hanya bisa dicapai oleh sosok yang matang di dunia informasi dan berpengalaman dalam membuat kebijakan politik seperti Meutya Hafid.
Anthony mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto lantaran merekrut mantan penggawa Metro TV dan politisi Partai Golkar tersebut ke dalam Kabinet Merah Putih.
