Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menanggapi elektabilitas Pramono Anung dan Rano Karno yang secara angka lebih tinggi daripada elektabilitasnya berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas.
Ridwan menilai, dinamika naik turunnya elektabilitas survei adalah hal yang biasa terjadi karena angkanya berbeda-beda setiap minggu.
“Survei itu dinamikanya minggu per minggu ya. Yang saya tahu, data Kompas itu kan diambil sebelum debat kedua. Ada survei-survei pascadebat yang sudah dirilis angkanya kan juga meningkat ya,” ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (5/11/2024).
Ridwan menilai, survei itu bukan penentu takdir di masa kampanye. Namun, lebih seperti pembaca mood harian dari para pemilih.
“Survei itu pembaca mood hari ini, bukan penentu takdir. Takdir itu dijemput dengan kita kerja-kerja maksimal,” imbuh dia.
Ridwan menilai perpindahan suara pemilih PKB, Nasdem, dan Demokrat dari Ridwan-Suswono ke Pram-Rano yang disebutkan Litbang Kompas sebagai sesuatu yang lazim terjadi.
“Namanya pemilih tidak ada namanya jaminan 100 persen akan sesuai dengan arah dari koalisinya. Itu aja jawaban saya,” kata mantan gubernur Jawa Barat ini.
Ridwan mengungkap, sekitar 25-30 persen dari pemilih PDI Perjuangan juga memilih dirinya, bukan Pramono-Rano.
Elektabilitas pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, bersaing ketat dengan paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, menurut hasil survei Litbang Kompas periode 20-25 Oktober 2024.
Diketahui, menurut survei Litbang Kompas yang dirilis hari ini, elektabilitas Pramono-Rano berada di angka 38,3 persen. Sedangkan Ridwan Kamil-Suswono meraih 34,6 persen.
Sementara, tingkat keterpilihan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, sebesar 3,3 persen.
Survei juga memperlihatkan responden yang belum menjawab atau menjawab rahasia sebesar 3,2 persen.
Lalu, responden yang menjawab "tidak tahu" atau "belum menentukan pilihan" sebesar 23.8 persen.
Unggulnya Pramono-Rano dalam survei elektabilitas ini tidak bersifat absolut. Sebab, margin of error survei lebih kurang 3,46 persen.