Etika Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke-8 dikritik kurang baik ketika dia secara terang-terangan mendukung cagub-cawagub Jawa Tengah nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Menurut Sabiq, secara etik, seorang kepala negara harusnya tetap berada dalam posisi netral saat pilkada untuk menjaga integritas dan independensi institusi negara.
"Ini penting untuk menghindari kesan bahwa institusi negara dipolitisasi demi mendukung kepentingan kandidat tertentu," kata Ahmad kepada suara.com, dihubungi Minggu (10/11/2024).
Meskipun elektabilitas Luthfi-Taj Yasin masih lebih rendah dibandingkan lawannya, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, hal tersebut tidak membenarkan seorang presiden untuk terlibat langsung dalam kampanye pilkada. Menurut Ahmad, faktor elektabilitas rendah memang bisa jadi penyeban Prabowo harus 'turun gunung' berkampanye.
"Saat elektabilitas lawan lebih kuat, peran tokoh besar bisa diandalkan untuk menarik simpati publik, khususnya bagi pemilih yang belum menentukan pilihannya. Namun, bila sosok presiden yang dipakai justru bisa menjadi bumerang bila paslon yang di-endors kalah," ujarnya.
Sebelumnya, video kamoanye Prabowo lewat video itu dibagikan oleh akun resmi Instagram milik Ahmad Luthfi, @ahmadlithfi_official. Prabowo yang mengenakan kemeja biru ini, diapit oleh Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Dalam video berdurasi 5 menit 39 detik itu, Prabowo mulanya membicarakan pemilu presiden yang sudah selesai dan dimenangkan oleh dirinya.
Dalam program kerjanya, Prabowo bertekat mempercepat pembangunan ekonomi di Indonesia. Sehingga diperlukan kerja sama antara pemerintahan pusat dan daerah, termasuk Jawa Tengah. Menurutnya, Luthfi-Taj Yasin bisa menjadi tim paling cocok untuk mewujudkan kerja sama wilayah Jawa Tengah dengan pemerintah pusat.
Kemudian, Prabowo dengan gamblang meminta kepada warga Jawa Tengah, untuk memberikan suara mereka saat Pilgub nanti untuk Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.