Badan Pengusahaan (BP) Batam. Walau telah tergolong moncer di bidangnya, lembaga milik Pemerintah Pusat yang baru saja merayakan hari jadi ke-53 ini tak pernah bosan untuk berbenah. Tujuannya tentu agar Batam bisa sejajar dengan kota-kota destinasi investasi kelas dunia.
Dan tanda-tanda itu sudah kelihatan beberapa tahun belakangan. Pertumbuhan investasi itu berbanding lurus pula dengan pertumbuhan ekonomi Batam yang tahun lalu berada di angka 7,04%.
Nah, Presiden Prabowo membikin target bahwa pertumbuhan perekonomian nasional musti berada di angka 8%. BP Batam pun langsung bergegas mendukung itu. Caranya, dengan meningkatkan kinerja dan berupaya menggait investor yang lebih jumbo lagi.
Strategi untuk mencapai itupun telah dibikin dalam dua langkah kongkret. Pertama; perbaikan Database & Sistem Pengelolaan Lahan atau LMS. Kedua; Penyempurnaan Data Real Invest (DRI).
Biar langkah kongkret ini kesampaian, kemarin, BP Batam menggelar Focus Group Discussion (FGD) Audit Land Management System (LMS) BP Batam dan Perumusan Proyeksi Investasi.
FGD yang digelar di Balairungsari, Batam Center itu menghadirkan narasumber dari BP Batam dan Universitas Indonesia (UI).
Dari UI sendiri ada Pusilkom UI yang berperan sebagai Konsultan audit LMS dan LPM UI sebagai konsultan perumusan proyeksi investasi.
FKPD Tingkat Provinsi Kepri dan Kota Batam, DPRD Provinsi Kepri, para pelaku usaha, asosiasi, perbankan dan Pejabat Tingkat II BP Batam pun menjadi peserta FGD itu.
Plh. Kepala BP Batam, Purwiyanto mengatakan, FGD tadi adalah sebuah upaya untuk memberikan pemahaman kepada para stakeholder atas langkah strategis yang sedang dilakukan oleh BP Batam.
"Hari ini kami menyampaikan bahwa BP Batam komitmen melakukan perbaikan, BP Batam perlu dan harus melakukan penyempurnaan untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi 8% per tahun menuju Indonesia Emas," katanya.
Lelaki ini pun lebih mengulik soal apa itu perumusan proyeksi investasi atau pogram penyempurnaan data real invest tadi agar data realisasi investasi dapat menggambarkan seutuhnya kondisi riil dan besaran investasi yang ditanamkan di berbagai sektor di Batam.
Untuk ini semua tentu membutuhkan keterpaduan data dari sumber data lainnya seperti Sistem Informasi Industri Nasional, Bea Cukai dan LKPM.
"Kami sedang melakukan proses perhitungan yang tepat agar langkah dan penilaian prestasi lebih tepat," Purwiyanto mengurai.
Layanan pengelolaan lahan kata Purwiyanto menjadi kunci utama mendorong pelaksanaan dan realisasi investasi di Batam. Belum sempurnanya layanan pengelolaan lahan, perlu dilakukan reviu dan audit atas database dan sistem dalam pengelolaan lahan.
Itulah makanya pihaknya kemudian menggandeng Konsultan dari Pusilkom UI tadi untuk mengaudit sistem LMS khususnya layanan pengalokasian tanah.
"Banyak masukan dari stakeholder, KPK dan BPK agar BP Batam memperbaiki data dan sistem. Sistem tanah dan data investasi sangat luas. Tadi, baru permulaan. Kedepan, perizinan investasi, pengelolaan lahan akan semakin akurat, transparan dan akuntabel," dia meyakinkan.
Purwiyanto tak menampik bahwa perubahan dan perbaikan yang dilakukan pastilah ada konsekuensi yang tidak dikehendaki, "kami mohon dimaklumi. Ibarat kita membangun rumah atau memotong pohon, bisa jadi akan menggangu tetangga, ada debu, ada daun. Nah, di kami, kami rasakan juga konsekuensi logis atas terobosoan yang kami lakukan itu. Kami tentu akan berusaha meminimalisir konsekuensi tadi," katanya.
Terlepas dari apa yang disampaikan oleh Purwiyanto tadi, perwakilan Tim Konsultan Audit LMS BP Batam, Muhammad Kasfu Hammi berharap, audit yang sedang dilakukan lembaganya bisa menghasilkan rekomendasi untuk perumusan kebijakan perbaikan layanan lahan yang akan datang.
"Harapan kami, kami bisa membantu BP Batam untuk meyakinkan publik bahwa sistem ini telah dikelola dengan benar," katanya.