Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menyayangkan perbuatan oknum-oknum atas beredarnya video Presiden Prabowo Subianto yang mendukung calon kepala daerah tertentu, khususnya Ahmad Luthfi dan Tah Yasin di Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2024.
Kornas JPPR Rendy Umboh mengatakan, saat ini Presiden Prabowo banyak mendapatkan simpati dari masyarakat usai Pilpres 2024. Namun hal itu dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk membuat video dukungan Pilkada .
“Yang disayangkan adalah perbuatan berbagai pihak yang membuat konsep tersebut, seakan-akan, seolah-olah ‘menjerumuskan’ Pak Presiden pada hal yang tidak diketahui Pak Presiden, bahwa berbeda undang-undang Pemilu dengan Undang-Undang Pilkada,” kata Rendy kepada Inilah.com, Senin (11/11/2024).
Untuk itu, JPPR mengimbau kepada pembuat untuk mengklarifikasi soal video tersebut, termasuk soal tujuannya sejumlah pihak menyebarkan video dukungan Prabowo.
“Dengan demikian, terhindar dari konstruksi hukum pidana, pasal 188 UU 1 tahun 2015,” ujarnya menambahkan.
Dalam pemantauan JPPR, video Prabowo yang diduga melakukan tindakan menguntungkan paslon tertentu seakan memperlihatkan kehilangan kewibawaan sebagai Presiden. Pasalnya, Prabowo sempat menyampaikan permohonan kepada masyarakat untuk memilih pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Lebih lanjut, Rendy menilai saat ini Prabowo 100 persen adalah milik warga masyarakat Indonesia sebagai Presiden Indonesia. Sehingga tidak boleh lagi dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk kepentingan daerah tertentu.
“Kami menduga, bahwa tim-nya Pak Presiden kebobolan atau blunder soal ini, apakah karena ketidaktahuan atau karena kesengajaan. Sebenarnya pemilihan kepala daerah juga pak Presiden tidak perlu turun dan mengintervensi,” kata Rendy.
