Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa revitalisasi tiga terminal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) lebih efisien daripada membangun terminal baru. Rencana pembangunan Terminal 4 yang semula dianggarkan sebesar Rp14 triliun dipertimbangkan ulang untuk memprioritaskan renovasi Terminal 1, 2, dan 3.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Erick menjelaskan bahwa dengan mengoptimalkan fasilitas di ketiga terminal Hatta dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan tanpa mengeluarkan biaya besar untuk konstruksi terminal baru.
Erick menyebut, anggaran sebesar Rp14 triliun yang semula dialokasikan untuk pembangunan Terminal 4 bisa dimanfaatkan lebih efektif untuk memperbaiki dan memperbaharui fasilitas yang sudah ada.
“Dengan revitalisasi ini, ketiga terminal akan mampu menampung lebih banyak penumpang sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan,” ujar Erick. Menurutnya, penghematan anggaran dari rencana ini dapat dialokasikan untuk kebutuhan infrastruktur lain yang juga penting.
Dalam rencana revitalisasi, fokus perbaikan termasuk pembenahan area check-in, ruang tunggu, fasilitas penunjang, serta teknologi pelayanan yang lebih modern. Erick menekankan pentingnya efisiensi dan daya saing bandara untuk mengakomodasi kebutuhan perjalanan yang terus meningkat, terutama setelah pandemi.
Revitalisasi ini juga diharapkan dapat membantu PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara dalam menjaga kestabilan finansial dan meningkatkan pendapatan. Pemerintah, lanjut Erick, terus berkomitmen untuk melakukan pembenahan sektor transportasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata nasional.
Dengan strategi perbaikan ini, Bandara Soekarno-Hatta diharapkan mampu memberikan pengalaman lebih baik bagi para penumpang sekaligus menjaga posisi sebagai salah satu bandara utama di Asia Tenggara.