• Indonesia
  • English
  • 日本語
  • 简体中文
  • Россия
  • हिन्दी भाषा
  • ภาษาไทย
  • اَلْعَرَبِيَّةُ

RI Tak Bisa Produksi Mobil, Motor, hingga Komputer Bikin Prabowo Tak Terima

logo detik.com
detik.com
RI Tak Bisa Produksi Mobil, Motor, hingga Komputer Bikin Prabowo Tak Terima

Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar Indonesia memiliki kemandirian produksi dalam negeri. Prabowo mengaku tak terima jika RI tidak bisa membuat mobil, motor, hingga komputer sendiri.

Hal tersebut diungkapkan Prabowo saat memberikan arahan di Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11). Acara itu mengusung tema 'Implementasi Asta Cita Menuju Indonesia 2024'.

Prabowo menyatakan Indonesia merupakan negara terbesar keempat di dunia yang dititipkan oleh Tuhan dengan segala kekayaan alam yang tidak dimiliki bangsa lain. Untuk itu, Prabowo merasa tidak puas bangsa Indonesia tidak bisa memproduksi mobil atau motor hingga komputer sendiri.

"Terus terang saja, saya dalam hati, saya tidak mau terima bahwa bangsa keempat di dunia, bangsa yang diberi kekayaan begitu besar oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, dikasih semua elemen untuk menjadi negara maju tidak bisa bikin mobil, tidak bisa bikin motor, tidak bisa bikin komputer, saya tidak terima," kata Prabowo, sebagaimana tertulis dalam siaran persnya, Sabtu (9/11/2024).

Lebih lanjut Prabowo bersyukur diberi amanah rakyat untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Dengan begitu, ia bertekad mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.

"Saya bersyukur, saya berterima kasih, saya diberi kesempatan untuk memimpin pemerintah Indonesia 5 tahun yang akan datang. Saya bersyukur karena sekarang saya diberi kesempatan untuk mengarahkan, untuk mewujudkan hal-hal yang saya anggap kritikal bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia," tutur Prabowo.

Simak Video: Pernyataan Prabowo Tak Terima RI Belum Bisa Bikin Mobil hingga Komputer

[Gambas:Video 20detik]

Selain itu, Prabowo juga berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk kompak. Ia meminta semua pejabat dan daerah menggunakan kewenangan yang dimiliki hanya untuk kepentingan rakyat.

"Para pengambil keputusan (di) seluruh Indonesia, nasib bangsa Indonesia di pundak Saudara-saudara sekalian, di pundak kita," kata Prabowo.

"Saya mengajak, ayo, 5.000 sekian (pejabat), kalau kita kompak, kalau kita bersatu, kalau kita pusatkan pikiran kita, kepintaran kita, pengalaman kita, wewenang, dan kekuasaan yang ada di kita, kita pakai untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat kita, saya kira Indonesia akan maju lebih cepat," lanjut Prabowo.

Lebih lanjut Prabowo juga berpesan agar semua pejabat menjaga nama baik masing-masing. Prabowo mengutip peribahasa 'harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan nama'.

"Ajaran nenek moyang kita, harimau meninggal meninggalkan belang. Kalau kita meninggal, kita meninggalkan nama," kata Prabowo.

"Hendaknya marilah kita berupaya meninggalkan nama yang baik untuk keluarga kita. Orang tua kita biar bangga. Anak-anak kita. Cucu-cucu kita juga bangga," lanjut Prabowo.

Prabowo pun mengingatkan agar rezeki yang didapatkan dari kerja keras harus disisihkan untuk membantu orang yang kesulitan.

"Jadi tolong, Saudara-saudara selalu ingat betapa penting nama kita. Dan betapapun harta yang kita miliki, pada saat dipanggil Tuhan, kita berangkat telanjang," jelasnya.

[Gambas:Video 20detik]

Posting Komentar